Sabtu, 22 Juni 2013

Umba-Umba Klepon Onde Onde

Menjelang Asian Night di tanggal 26 Juni 2013

Students of Asian jadi punya kerjaan baru, ada yang mengambil bagian dekorasi, flow acara, performance, lighting, dan masakan. And of course my part is food.

Untuk acara yang dihadiri kurang lebih 200 orang ini, seperti tahun2 lalu, seperti melanjutkan tradisi, kita cuma kebagian desert (doang) tapi lebih enak sih, krn gak perlu repot2 masak...Kita kan pengen eksis..wkwkwkkkk

Ternyata ada cerita menarik dibalik pembuatan onde-onde ini, dibalik salah satu fakta kalau onde-onde ini memiliki 3 nama. Di Jawa mereka lebih diakrab disapa dengan klepon, sementara suku Makassar sendiri menyebutnya dengan Umba-Umba, hmmm, jadi teringat salah satu komentar teman, kalian menyukai sekali pengulangan kata-kata? (Onde-Onde, Gado-Gado, Umba-Umba) hihihihi...(mungkin inilah salah satu kerempongan org Indo sih)
Ok....next, cerita yang menarik ini saya peroleh dari salah satu blog dan karena sy juga kebetulan dari suku Bugis-Makassar, so...tidak ada salahnya.
Umba-Umba sendiri berarti muncul ke permukaan, sesuai dengan cara pembuatan onde-onde ini, yang direbus dengan air mendidih, dan saat matang, maka akan muncul ke permukaan dengan sendirinya.
Adapun hakikat dari onde-onde ini (Elah..hakikat)....yup, onde-onde ini sendiri selalu dibuat saat hari-hari tertentu atau acara-acara tertentu, semisal pindah rumah atau pernikahan. Yakinlah jika bertandang ke rumah salah satu orang Bugis-Makassar yang pindahan rumah pasti ada onde-onde atau umba-umba. Maknanya supaya rumah tangga pernikahan yang akan dilalui itu akan semanis onde-onde (ceile) begitupun juga rumah baru yang akan ditempati semoga senantiasa kenangan manis yang akan dilalui. Maklum, isi onde-onde kan gula merah yang rasanya manis. hihihihi

Sepertinya lapar juga....terpaksa panggilan makan dari kamar 212 tak bisa kutolak.........Tiiii...tungguuuu.....


Delft, 22 Juni 2013


Delft, 22 June 2013

Dear diary......
Seperti anak SMP yang memulai catatan hariannya.
Kumulai cerita ini.
Ternyata tak terasa sudah 9 bulan kulalui perkuliahan di kota ini
Kuliah yang dulu sangat kuidam-idamkan semenjak di bangku kuliah S1
Dan itu artinya sudah separuh jalan aku menuju titel yang dulunya aku kejar2
Allah memang benar benar menunjukkan kasih sayangNya dengan cara yang berbeda dan kita tidak sangka2. Siapa mengira saat bulan Ramadhan tahun lalu bersama keluarga, dengan lirih aku utarakan keinginan (yang entah dari mana datangnya keyakinan itu) Bahwa Aku sudah tidak di Indonesia di tahun 2013. Dan Alhamdulillah, di pertengahan tahun ini dan pertengahan tahun akademik saya sudah disini.
Tapi tak kusangka kalau semuanya ini akan tidak mudah kulalui,
meninggalkan keluarga, meninggalkan kampung, kantor dan tanah air.
Cuaca, system, bahasa, kultur, makanan, sosial, semuanya berkolaborasi seakan mengatakan disini itu tidak "mudah"
Dan sepertinya ada rasa sesal dihati dan rasa berat jika harus melalui hal ini untuk kedua kalinya di masa mendatang. In eventually, semuanya ini seperti terangkum dalam sebuah keinginan yang sederhana, hanya ingin pulang melewati rutinitas yang agak membosankan, merasakan suhu tropis, menikmati hari, dan berbakti pada keluarga dan negara.
Sedikit lagi....sedikit lagi......sedikit lagi......bagaikan sepeda yang ku kayuh hampir tiap harinya menuju kampus (gak tiap hari juga sih), separuh lagi dan semua ini akan berakhir. Bayangan tabung biru dengan cap kampus itupun seakan menari-nari. Yah..sedikit lagi...sedikit lagi...sedikit lagi.....
Bismillahirrahmanirrahim

sabtu sore yang mendung di salah satu gedung VH