Minggu, 13 April 2014

Mimpiku....

Mimpi
Mimpi itu terus selalu ada...........masih tersimpan rapat dalam hati,sesekali akan kuumbar dengan orang memiki visi yang sama

Masih teringat salah satu mimpiku yang menjadi kenyataan yakni belajar di luar negeri, menggapai S2 diluar negeri. Sedikit congkak kusetir bahwa tidak akan mengambil S2 di dalam negeri. Apalagi dengan biaya sendiri. Walaupun akhirnya sempat pasrah di tahun2 terakhir untuk mengambil S2 dari beasiswa lokal yang ditawarkan kantor dalam negeri. Kini satu setengah tahun akhirnya hampir kulalui sudah, walaupun dengan sisa langkah yang tertatih, rindu yang tertahan, senyum orang2 terkasih, dan segudang semangat yang ditularkan oleh teman dan sahabat2 ku dsini berupaya ku untuk menyelesaikan studi S2 ini. Terus terang kuakui semangat itu mungkin tidak sebesar lagi saat mengenyam studi S1, dimana mimpi2 itu masih sangat polosnya tanpa ada campur masalah internal dan eksternal, semua hanya impian polos mahasiswa anak S1 dalam negeri yang ingin merasakan studi luar negeri.

Yah, Eropa. Teman saya sesama kursus di IELTS yang akhirnya berkesempatan mendapatkan beasiswa di Australia, pernah menganjurkan untuk mengambil beasiswa di Eropa. "cobalah kau pikir di Australia ini akan sekitaran ini saja. Perth, Sydney, Melbourne. Tapi coba kalo ke Eropa, kau akan ada kesempatan ke negara-negara lain". Me......hanyalah tamatan S1 dalam negeri dalam kota yang keramaiannya tidak seperti Jkt, tidak akan bakal pernah menyangka bahwa langkah kaki saya akan membawa ke benua ini. Saat temanku pun menganjurkan untuk mengambil studi di Eropa. Yang terbayang di benak saya, hanyalah kota Venice yang ramai dengan gondolanya. Tidak pernah terbayang negeri belanda dengan khas tulip dan klompennya.

Mimpi.......masih 2 tahun lalu, saat berucap lirih kusebutkan bahwa 2013 tidak ingin di Indonesia lagi. Berbagai upaya kulakukan di tahun 2011-2012. Walau sebenarnya perolehan saya melebihi target. Awalnya mencoba di ADS, dan akhirnya dapat beasiswa dari kantor ke Belanda. Saya percaya bahwa Allah lah yang paling turut campur tangan dalam takdir saya.

Sekarang, 1,5 tahun sdh kulalui. Di saat teman2 ada yang sudah melalui sidang dan tengah mempersiapkan sidang. Diantaranya bahkan sudah ada mungkin yang packing barang, belanja ole2, mempersiapkan tur perjalanan utk menikmati hari2 terakhir di benua ini. Sementara saya harus mempersiapkan diri untuk memasuki kelas lagi. Sedih memang, kalo menyadari bahwa hanya saya yang extend di studi ini untuk sebulan (semoga hanya sebulan) Berkali2 ujian mengulang juga tidak membawa saya ke nilai yang diharapkan. Kecewa, iyah. Tapi tidak membuat saya stress (padahal asumsi teman2, bahkan mentor sy klo sy sdh stres). Saya tahu ini hanyalah sebuah konsekuensi dari keputusan dan tindakan saya. Keputusan saya yang sejak awal berangkat dan melanjutkan studi disini dengan pengetahuan bahasa (yang agak terbatas menurut saya) serta tindakan saya yang mungkin belum sesuai dan belum terlalu maksimal untuk belajar (untuk ini, saya minta maaf kepada teman2, keluarga dan mentor yang telah mempercayai seutuhnya, saya belum mampu untuk memenuhi keinginan kalian). But, this is me. I'm not you and you're not me. This is my way, and this is my consequences.

Mimpi itu,.........inilah yang kulalui. Tidak mudah juga tidak simpel sekali. Hanyalah berharap bahwa akan ada suatu saat bahwa saya akan kembali disisi kalian dengan diri saya yang lebih dewasa dan (mungkin) saja yang sudah ditempah disini (entah klo berkhasiat ato tidak). Tapi mimpi saya untuk saat ini hanyalah berkumpul dengan kalian. Orang-orang yang terkasih dalam hidupku, yang tidak sempat aku berikan bukti cintaku seutuhnya saat ku disamping kalian.

Mimpi ini, sisa beberapa langkah lagi. Bersabarlah sayang.....


Dan mimpi itu....saat disini kususun lagi, kusatukan lagi, kubangun lagi mimpi yang baru. Seperti remahan puzzle yang terserak. Kukumpul dan kurangkum indah dalam benakku. Pernah kah kau ingat bahwa aku ingin memiliki library pribadi? Dimana orang orang akan merasa cozy dengan suasananya. Saya bermimpi untuk memberi manfaat kepada orang banyak walau hati ini tidak kurang dari rasa egois. Saya bermimpi untuk membagi mimpi dengan orang orang yang berfikir bahwa mimpi itu hanyalah sekedar mimpi. Saya bermimpi bahwa akan ada suatu saat dimana kita akan berorientasi kepada kehidupan yang nyaman, dan bukannya kehidupan yang berorientasi material. Saya bermimpi bahwa suatu saat orang orang memiliki usia hidup yang panjang, bukan untuk menyusahkan orang orang disekitarnya tapi untuk berbagi pengalaman hidupnya yang sangat indah dan membagikan semangatnya. Saya bermimpi bahwa kelak, hal itu akan jadi kenyataan.

Bismillahirrahmanirrahim.....

https://www.youtube.com/watch?v=IWTypH5FbwY


A nice warmth sunday in Delft
-Thanks for the hug and love-